Penulis : Ridho Khalis P.
Editor : ヤクザ

Ketika pertama kali mendengar kata “Blockchain” hal yang biasanya dipikirkan orang awam adalah mata uang kripto seperti Bitcoin. Memang blockchain adalah teknologi yang mendasari terbentuknya Bitcoin, tetapi masih banyak penerapan lain dari teknologi blockchain selain hanya dijadikan mata uang crypto.

Blockchain adalah sistem pencatatan transaksi di banyak database yang tersebar luas di banyak komputer, yang masing-masing memiliki catatan yang identik. Dengan sistem seperti ini, blockchain hampir tidak mungkin diretas tanpa mengubah isi dari mayoritas database tersebut. Catatan-catatan transaksi ini kemudian dimuat dalam blok yang akan dihubungkan dengan blok lainnya secara kronologis. Blockchain merupakan gagasan cerdas oleh seseorang atau suatu kelompok dengan nama Satoshi Nakamoto. Terdapat tiga karakteristik utama dari teknologi blockchain, yaitu desentralisasi, transparansi, dan kekal.

Sebelum teknologi blockchain datang, kita terbiasa menggunakan layanan-layanan yang sifatnya tersentralisasi. Layanan yang tersentralisasi berarti suatu layanan yang memiliki entitas tunggal yang mengontrol sistem tersebut. Salah satu contoh layanan tersentralisasi adalah bank. Bank menyimpan seluruh uang kita. Bila kita ingin mengambil atau mengirim uang ke pihak lain, kita perlu berinteraksi dengan pihak bank. Lalu pihak bank akan memproses permintaan kita dan akan melaksanakannya. Sistem ini terlihat lebih memudahkan serta praktis, namun sistem tersentralisasi tersebut memiliki banyak kekurangan. Salah satu kekurangannya sistem ini membuat bank menjadi sasaran empuk untuk peretas dan jika ada perbaikan ataupun update maka pihak bank harus menghentikan seluruh proses yang berjalan.

Sekarang ini banyak sekali orang-orang yang mulai sensitif terkait data dan privasinya. Seperti yang telah disebutkan di atas bila blockchain memiliki karakteristik transparansi. Beberapa orang mengatakan bahwa blockchain memberikan kita privasi dan di saat yang bersamaan tidak sedikit pula yang mengatakan bahwa blockchain memberikan transparansi. Transparansi yang dimaksud adalah seluruh transaksi yang ada akan dicatat dan semua orang dapat melihatnya, hanya saja identitas akan terenkripsi sehingga tetap dapat memberikan privasi. Tingkat transparansi seperti ini belum pernah ada sebelumnya dalam sistem keuangan. Sistem ini akan sangat merevolusi sektor keuangan dan menghindari hal-hal seperti korupsi dan lainnya.

Karakteristik terakhir adalah kekal. Kekekalan, dalam konteks blockchain berarti bila terdapat suatu transaksi yang telah dimuat ke dalam blockchain tidak akan dapat dihancurkan. Dengan memanfaatkan karakteristik ini, lembaga keuangan akan terhindar dari kasus-kasus seperti penggelapan dana ataupun pemodifikasian buku keuangan.

Blockchain menjadi cara efektif untuk menyampaikan informasi dari ke satu pihak ke pihak lain dengan aman serta otomatis. Salah satu pihak dalam suatu transaksi akan membuat blok lalu blok tersebut akan diverifikasi oleh ribuan atau bahkan jutaan komputer yang tersebar di dunia. Blok yang telah diverifikasi tersebut kemudian akan ditambahkan ke rantai yang akan diteruskan ke suatu jaringan khusus dengan riwayat yang unik.

Tidak seperti bank yang memerlukan biaya tambahan, blockchain tidak memerlukan biaya untuk bertransaksi. Teknologi blockchain dapat mendisrupsi perusahaan-perusahaan seperti Go-jek, Grab, Airy, dan sejenisnya. Dengan menggunakan Blockchain informasi transaksional akan menjadi semakin aman serta memotong biaya perantara untuk pemrosesan suatu transaksi dengan cara mengenkripsi informasi transaksional tersebut.

Walaupun terdengar revolusioner, blockchain benar-benar merupakan mekanisme untuk membawa semua orang ke akuntabilitas tertinggi. Tidak ada lagi transaksi yang disembunyikan ataupun dimodifikasi. Kesalahan manusia ataupun mesin, atau bahkan transaksi yang tidak dilakukan dengan persetujuan dua pihak pun akan dapat dihindari. Blockchain akan sangat membantu validitas suatu transaksi dengan mencatat tidak hanya pada register utama tetapi suatu sistem register terdistribusi yang semuanya terhubung dengan validasi yang aman.

Sumber :
https://www.andryo.com/id/blockchain/
https://www.duniafintech.com/apakah-teknologi-desentralisasi-blockchain/
https://www.seputarforex.com/artikel/memahami-desentralisasi-dan-sentralisasi-di-ruang-lingkup-kripto-286629-38
https://www.barantum.com/blog/blockchain-adalah/


#LPKTA
#LPKTA2019
#LPKTAmembara
#LPTech

Departemen Media dan Publikasi Ilmiah
Lembaga Penelitian dan Kajian Teknik Aplikatif FT UGM

Categories: MPI